Semarang, 4 Desember 2024
Shochifah Diyah Puspitasari, mahasiswa Program Studi Magister Susastra Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (UNDIP) yang karya tulis fiksi miliknya berhasil diterbitkan menjadi novel. Mahasiswa dari Program Studi Magister Susastra tersebut sudah tertarik untuk menulis sejak berada di bangku sekolah dasar.
Menulis sudah menjadi hobi bagi penulis sejak duduk di bangku sekolah dasar. Menjadi penulis, sudah ada dalam daftar rentetan cita-cita penulis sejak ia berhasil menjual cerita-cerita pendek yang alurnya disesuaikan dengan request dari client (teman-teman sekolah). Sayangnya, keraguan dan rasa tidak percaya diri yang berkelanjutan, membuatnya harus menunda cita-cita itu hinggga akhirnya dapat terwujud ketika ia sudah menginjak usia “kepala dua”. Namun, tidak ada kata terlambat untuk sebuah cita-cita, bukan? Dan melalui kaya pertamanya dengan judul “Ratu Alengka”, penulis mewujudkan mimpinya.
Alengka di ambil dari nama sebuah Negeri pada cerita Ramayana dengan Rahwana sebagai seorang Rajanya. Alengka dalam Ramayana digambarkan sebagai sebuah negeri yang di hiasi oleh bangunan megah nan indah serta menyediakan kehidupan yang makmur dan tentram bagi rakyat yang tinggal di sana. Dan begitulah pada kisah ini, Tanah Alengka adalah tempat indah yang menyajikan Bahagia, seharusnya.
Sinopsis Novel Ratu Alengka
Terjebak di sebuah tempat yang seharusnya sangat menenangkan, justru malah membawa Nala, gadis kota berusia 23 tahun itu menemukan berbagai terjal dalam kehidupan. Tempat bernama Tanah Alengka yang menyajikan nikmatnya kehidupan, tak bisa benar-benar Nala rasakan ketika ia harus membagi hari-harinya untuk ia relakan di isi oleh kehadiran laki-laki menyebalkan bernama Pandu. Lantas, apakah ia akan bertahan? Atau justru akan membawanya kepada petaka lain?
Komentar Terbaru