Magister Ilmu Susastra Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (MIS FIB UNDIP), menyelenggarakan Kuliah Umum dengan tema “Membaca Karya Sastra atau Ilmu Pengetahuan Sastra, Mana yang Lebih Penting bagi Mahasiswa Sastra” di Ruang Sidang FIB UNDIP Rabu, 23/10/2019. Hadir dalam acara tersebut narasumber Dr. Yosep BB Margono S, dekan, kepala program studi, dosen, dan mahasiswa FIB UNDIP.
Acara dimulai sambutan Kaprodi MIS Dr. Suryadi, M.Hum. Kaprodi yang baru dilantik satu bulan lalu itu menyatakan tujuan kegiatan tersebut diantaranya mahasiswa mampu memahami fenomena karya sastra terkini dan menjadikannya objek penelitan dalam tesis. Acara dibuka oleh Dekan FIB Dr. Nurhayati, M.Hum. Dekan dalam sambutannya menekankan spirit membaca yang harus dimiliki mahasiswa sastra. Mahasiswa diharapkan memiliki bekal-bekal sesuai tuntutan zaman, “Di era revolusi industri 4.0 apa yang tidak ada. Jika tidak tahu jangan berhenti, teruslah menggali (bacaan)” ujarnya.
Dr. Yosep dalam paparannya menyoroti literasi masyarakat Indonesia yang masih dianggap rendah menurut beberapa hasil penelitian. Alumni The University of Iowa (USA) ini menanyakan kepada sebagian besar peserta terkait durasi dan bahan bacaan, “Saya biasanya membaca kalau ada tugas atau tuntunan” jawab salah satu peserta. Sebagian peserta lain menjawab membaca karya sastra antara 2-3 jam perhari. Dialog dalam kuliah umum yang dimoderatori Dr. Sukarjo Waluyo ini kemudian diarahkan dan mengerucut pada tema kuliah umum lebih penting memaca teori atau karya sastra? Dr. Yosep menyatakan kedua bacaan itu sama-sama penting, tidak ada yang lebih baik/kurang dari kedua bacaan tersebut, “Seorang pembaca yang baik membutuhkan keduanya untuk perkembangan/keseimbangan intelektual dan emosional” tegas alumni University of Ohio (USA). Alumni FIB UNDIP tahun 1988 itu, memberikan sumbangan pemikiran selain sebagai bentuk kepedulian kepada almamaternya, juga sebagai sumbangan pemikiran untuk kemajuan Prodi MIS FIB UNDIP. (FF)
Komentar Terbaru