Dalam kehidupan modern dewasa ini, dimana waktu menjadi amat berharga dan efektivitas komunikasi menjadi hal utama, keberadaan surat kabar dan media sosial menjadi suatu hal yang tidak mungkin dinafikkan. Surat kabar dan media sosial dewasa ini menjadi alat komunikasi yang sangat penting. Sayang, masih sering kita temui beberapa kesalahan dalam penulisan. Syarat penulisan yang baik  antara lain: pertama, menggunakan bentuk standar, artinya penyusunan bagian-bagian harus tepat sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Kedua, menggunakan bahasa Indonesia yang baik, artinya bahasa dalam surat kabar dan media sosial harus memperhatikan kaidah pemakaian ejaan, kaidah pilihan kata atau diksi, dan kaidah penyusunan kalimat. Ketiga, menyatakan isi dengan ringkas dan jelas agar pembaca dapat memahami isi dengan tepat.

Bersama dengan perubahan zaman, proses belajar-mengajar di sekolah. juga mengalami perkembangan. Penetrasi gadget yang begitu deras telah mengubah paradigma pendidikan menjadi technology-based. Di era sekarang ini, telah lahir generasi digital native, yang sudah sangat familiar terhadap teknologi informasi yang sudah sangat fasih dalam menggunakan gadget. Hal ini yang mengakibatkan bagaimana generasi digital mencerap informasi, dalam rangka proses belajar, sudah sangat berbeda dengan generasi pendahulu mereka. Generasi digital sudah terbiasa mencari informasi pada Google dan Wikipedia untuk membantu menyelesaikan pekerjaan rumah mereka.

Dr. Redyanto Noor, M.Hum. menyampaikan motivasi menulis.

Tools dapat mendiseminasi informasi dalam jumlah sangat besar, bahkan membagikannya ke seluruh dunia dengan cepat. Tools ini adalah ‘senjata pamungkas’ bagi generasi digital untuk mendidik diri mereka sendiri. Ia adalah media sosial (medsos). Hanya pertanyaannya, dengan ‘ledakan’ informasi yang begitu rupa, bagaimana pengaruhnya ke proses belajar mereka? Penggunaan medsos yang tanpa kendali, akan mengakibatkan pembelajar memilih memasuki dunia virtual.

Namun, satu hal yang seyogyanya kita pegang, adalah premis ‘teknologi tidak pernah bebas nilai’. Di sini pendidikan memegang peran penting dalam membekali siswa. Penulisan artikel sastra dan budaya dalam surat kabar dan media sosial juga menjadi penting karena sangat familiar dan berguna dalam proses belajar-mengajar itu sendiri. Para siswa sendiri sebenarnya memiliki peluang untuk bisa menulis artikel sastra dan budaya. Travelling, pergi ke pasar, situasi pandemi, dan sebagainya adalah hal-hal yang seharusnya bisa menjadi bahan untuk menulis artikel sastra dan budaya.

Dr. Sukarjo Waluyo, M.Hum. mengajak siswa menulis artikel saat piknik atau travelling.

Berkaitan dengan hal di atas, tim pengabdian dari dosena Magister Ilmu Susastra FIB Undip (Dr. Redyanto Noor, M.Hum., Drs. Ary Setyadi, M.S., dan Dr. Sukarjo Waluyo, M.Hum. mengadakan Pelatihan Penulisan Artikel Sastra-Budaya untuk Siswa di SMA Al Azhar Semarang. Palatihan diikuti beberapa guru dan ratusan siswa. Mereka sangat antusias mengikuti acara, terlihat dari banyaknya pertanyaan dan tanggapan pada sesi tanya-jawab. Acara pengabdian dilaksanakan pada hari Selasa, 9 Juni 2020 dengan model daring. (SW)