Acara pelatihan kepenulisan yang diinisiasi oleh Magister Susastra, Universitas Diponegoro, pada Kamis, 1 September 2022, telah diadakan. Sebagai satu kegiatan yang mencoba memfasilitasi dan mengembangkan kemampuan kepenulisan mahasiswa Magister Susastra, acara ini diisi oleh tiga pembicara kompeten dengan fokus kajian yang berbeda.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Dr. Nurhayati, M.Hum., mendukung acara yang bertujuan menambah kemampuan mahasiswa di luar mata kuliah yg diberikan kurikulum atau kelas perkuliahan. Softskill ini, menurut beliau, menjadi salah satu kegiatan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa Magister Susastra karena memang menjadi kebutuhan mahasiswa untuk terus meningkatkan kemampuan menulis.
Kaprodi Magister Susastra, Dr. M. Suryadi, M.Hum., mengatakan bahwa acara ini begitu penting. Oleh karenanya, kegiatan ini rutin diselenggarakan secara kontinyu dengan mengharapkan manfaat dan pengembangan kemampuan yang akan didapatkan oleh mahasiswa.
Pelatihan kepenulisan kreatif sastra dan budaya ini, secara mengalir dan akrab, dipimpin oleh Dr. Redyanto Noor, M.Hum.
Pemateri pertama, Dr. BB Yosep Margono, M.Si., memberikan penjelasan seputan penulisan esai sastra dan karya sastra. Dalam pemaparannya seputar esai sastra, Dr. BB Yosep Margono, M.Si. bahwa esai sastra menunjukkan hal menarik. Hal ini karena posisi esai sastra yang berdiri pada batas ilmiah sekaligus kreatif yang membahas karya, sejarah, kritik, atau fenomena seputar kesusatraan.
Esai sastra, menurut penulis, merupakan satu tulisan ilmiah yang kreatif. Ini tidak terlepas dari adanya kebebasan di dalamnya tetapi dengan landasan ilmiah untuk memandang karya sastra yang dituliskan. Terkait bentuk, esai sastra tidak memiliki batasan yang rigid, namun cukup mengikuti aturan media yang dituju. Bahkan, esai sastra yang baik pun sangat relatif. Meski demikian, beberapa poin dapat dijadikan landasan untuk membuat sebuah esai sastra dapat dinilai baik: mencerminkan penulis, tidak mengekor orang lain, menawarkan sesuatu yang beda/baru, fokus pada karya yang dibahas, teori dalam tulisan bersifat relatif sesuai kebutuhan.
Dalam penulisan karya sastra, Pak Yosep mengatakan bahwa nilai kreatif dalam cerita fiktif yang ditulis dapat lekat dengan konteks sosial-budaya. Persiapan penulisan para penulis tentu berbeda. Akan tetapi, kemampuan penulisan tentu dipengaruhi oleh jumlah karya yang telah dibaca serta konsistensi. Hal yang perlu konsisten dilakukan untuk penulisan karya sastra mencakup tiga hal: persiapan, penulisan, dan editing.
Selanjutnya, Dr. Mohammad Kanzunnudin, M.Pd., sebagai pemateri kedua, memberi gambaran terkait seluk-beluk podcast. Pemaparan materi tentang podcast ini dimulai dari sejarah, perkembangan hingga penjabaran langkah-langkah membuat podcast. Poin penting yang dipaparkan oleh Dr. Mohammad Kanzunnudin, M.Pd. sebelum memulai podcast, selain alat-alat dan konsistensi, melihat momen bahasan yang viral juga perlu diperhitungkan.
Kini, lanjut pemateri, dari banyaknya podcast yang ada, peluang untuk membuat podcast masih tetap ada. Dengan landasan disiplin ilmu sastra, segmen kesusastraan yang masih belum mendapat perhatian penuh dapat diisi oleh para mahasiswa sastra secara umum dan, khususnya, mahasiswa Magister Susastra. Meski demikian, catatan penting menurut pemateri, peluang sastra dibahas secara berbeda dapat memberikan penawaran sebagai suatu podcast menarik.
Rangkaian acara dalam pelatihan penulisan ini ditutup oleh pemaparan oleh Dr. M. Yoesoef, M.Hum. seputar drama. Penjelasan Dr. M. Yoesoef, M.Hum. dimulai dengan wawasan dalam membangun ide penulisan drama. Ide, menurut Dr. M. Yoesoef, M.Hum., bisa datang dari banyak jalan dan hal untuk bisa diolah menjadi naskah drama: pengalaman individu, peristiwa di sekeliling, peristiwa sejarah, khazanah cerita rakyat, adaptasi karya asing, dan ekranisasi dari bentuk karya sastra lain.
Melanjutkan pemaparannya, Dr. M. Yoesoef, M.Hum. memberi gambaran tentang penulisan drama. Perencanaan adalah hal dasar yang utama yang meliputi perencanaan kerangka alur, adegan, latar, dan tokoh. Setelah perencanaan dirancang, proses penulisan dilaksanakan dengan memperhatikan konsistensi dan dinamika unsur drama. Lantas, tulisan yang telah dihasilkan kemudian disimulasikan untuk terus diperbaiki.
Tiga materi penulisan yang dibawakan oleh tiga pemateri berbeda dalam acara pelatihan penulisan berjalan dengan sangat menarik. Di ujung acara, setiap pemateri mengharap pelatihan ini dapat bermanfaat dan memotivasi mahasiswa untuk menulis karya kreatif.
Komentar Terbaru