Semarang, 25 April 2025 — Program Magister Ilmu Susastra Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro telah menyelenggarakan kegiatan webinar bertema “Kajian Disabilitas dan Politik Tubuh dalam Kritik Sastra dan Budaya” pada hari Jumat, 25 April 2025, pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian akademik yang bertujuan memperluas ruang dialog kritis terhadap isu-isu kontemporer dalam sastra dan budaya, dengan menghadirkan perspektif yang inklusif dan relevan dengan perkembangan studi interdisipliner saat ini.

Acara dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya Undip, Prof. Dr. Alamsyah, M.Hum., yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya keberlanjutan ruang akademik yang memberi perhatian pada representasi sosial kelompok marjinal, khususnya penyandang disabilitas. Menurut beliau, kajian sastra dan budaya tidak hanya membahas estetika dan teks, melainkan juga berkaitan erat dengan praktik sosial, struktur kuasa, dan identitas tubuh yang selama ini cenderung terpinggirkan dalam wacana dominan.

Webinar ini menghadirkan narasumber utama Asri Saraswati, Ph.D., dosen sekaligus peneliti dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia yang dikenal luas dalam bidang kajian budaya, gender, dan disabilitas. Dalam paparan berjudul “Tubuh, Representasi, dan Kuasa: Membaca Disabilitas dalam Kritik Sastra dan Budaya”, Dr. Asri membahas bagaimana konstruksi sosial terhadap tubuh ‘yang berbeda’ muncul dalam teks-teks sastra dan produk budaya populer. Ia menggarisbawahi pentingnya pendekatan interseksional dalam membaca representasi disabilitas, serta bagaimana kritik sastra dapat menjadi alat untuk membongkar stereotip dan membuka ruang wacana alternatif yang lebih humanis dan inklusif.

Diskusi berlangsung selama lebih dari dua jam dan dipandu secara dinamis oleh Fani Nirmalasari sebagai moderator. Interaksi aktif peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan dan tanggapan yang muncul selama sesi diskusi. Peserta yang hadir tidak hanya berasal dari kalangan akademisi dan mahasiswa, tetapi juga dari komunitas sastra, pegiat isu disabilitas, serta pemerhati budaya dari berbagai daerah di Indonesia.

Webinar ini menjadi forum pertukaran gagasan yang hangat dan reflektif, menyoroti bagaimana tubuh—sebagai entitas biologis dan sosial—sering kali menjadi medan politik dalam wacana sastra dan budaya. Tema disabilitas yang diangkat bukan hanya sebagai topik kajian, tetapi juga sebagai ajakan untuk melihat ulang bagaimana cara kita memahami keberagaman, agensi, dan kemanusiaan dalam narasi-narasi budaya.

Kegiatan ini menegaskan komitmen Magister Ilmu Susastra FIB Undip dalam mengembangkan pendekatan-pendekatan kajian sastra yang kritis, kontekstual, dan relevan dengan problematika sosial saat ini. Webinar ini juga diharapkan menjadi pemantik diskusi lanjutan serta kolaborasi lintas disiplin dalam pengembangan kajian sastra yang inklusif dan transformatif.

Dengan antusiasme yang tinggi dan respon positif dari peserta, webinar ini ditutup dengan harapan agar ke depan semakin banyak ruang-ruang akademik yang mengangkat tema-tema progresif yang menyentuh realitas sosial, khususnya dari perspektif kelompok yang selama ini belum banyak terdengar suaranya dalam narasi arus utama.